2020 Rokok, COVID-19 dan Remaja

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Dokter Paru Punya Pesan untuk Para ...

ROKOK  DAN  COVID-19

fx. wikan indrarto*)

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau ‘World No Tobacco Day’ diselenggarakan setiap tanggal 31 Mei. Kampanye ini untuk mengingatkan kita bahwa rokok telah membunuh lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahun. Lebih dari 7 juta kematian ini berasal dari perokok dan sekitar 1,2 juta disebabkan oleh perokok pasif. Apa yang akan kita lakukan?

.

baca juga : 2018 Dampak Tembakau

.

Merokok adalah faktor risiko yang telah diketahui, untuk banyak penyakit infeksi saluran pernapasan dan meningkatkan keparahan penyakit pernapasan. Sebuah tinjauan oleh para ahli kesehatan masyarakat yang diadakan oleh WHO pada tanggal 29 April 2020, menemukan bahwa perokok lebih mungkin untuk mengalami perkembangan penyakit COVID-19 yang lebih parah, dibandingkan dengan yang bukan perokok.

.

baca juga : 2019 Epidemi Rokok Global

.

COVID-19 adalah penyakit menular yang terutama menyerang paru-paru. Merokok merusak fungsi paru-paru sehingga membuat tubuh lebih sulit melawan virus korona dan penyakit lainnya. Tembakau juga merupakan faktor risiko utama untuk penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan dan diabetes, yang menempatkan orang dengan kondisi ini pada risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit parah, ketika terkena COVID-19.

.

baca juga : 2018 Rokok Polos

.

Perlu digalakkan penelitian baru tentang hubungan antara rokok, nikotin, dan COVID-19. WHO mendesak para peneliti, ilmuwan, dan media untuk lebih berhati-hati dalam memperkuat klaim yang tidak terbukti, bahwa tembakau atau nikotin dapat mengurangi risiko COVID-19. Saat ini tidak ada informasi yang cukup, untuk mengkonfirmasi kaitan antara rokok atau nikotin, dalam pencegahan atau pengobatan COVID-19. Penelitian sistematis, etis, dan berkualitas tinggi sangat diperlukan untuk peningkatan derajad kesehatan individu dan masyarakat, menekankan bahwa promosi intervensi yang tidak terbukti, dapat memiliki efek negatif pada kesehatan.

.

baca juga : 2020 Layanan Medis Non COVID-19

.

Selain meningkatkan pemahaman dampak buruk rokok pada saat pandemi COVID-19, pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2020 ini juga diingatkan agar melindungi remaja dari manipulasi industri rokok dan mencegah mereka menjadi perokok (protecting youth from industry manipulation and preventing them from tobacco and nicotine use).

.

Selama beberapa dekade, industri rokok sengaja menggunakan taktik strategis dan agresif dengan sumber daya yang memadai, untuk menarik minat remaja terhadap rokok. Dokumen industri rokok internal mengungkapkan penelitian mendalam, yang dirancang untuk menarik generasi baru perokok, dari awalnya hanya terkait desain produk sampai kampanye pemasaran yang sangat kreatif. Tujuannya adalah mengganti jutaan orang yang meninggal setiap tahun karena penyakit terkait rokok, dengan konsumen baru yang tidak kalah banyak, yaitu remaja.

.

Kampanye global Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2020 akan berfungsi untuk 3 tujuan. Pertama, membongkar mitos dan mengekspos taktik manipulasi yang digunakan oleh industri rokok, khususnya taktik pemasaran yang ditargetkan untuk remaja, termasuk melalui pengenalan produk baru, rasa, dan fitur menarik lainnya. Kedua, melengkapi remaja dengan pengetahuan tentang tembakau, agar paham tentang taktik industri rokok yang mengaitkan generasi sekarang dan masa depan pada rokok. Dan ketiga, berdayakan influencer (dalam ranah populis, di media sosial, di rumah, atau di ruang kelas) untuk melindungi dan membela remaja dan mengkatalisasi perubahan dengan melibatkan mereka menghadapi industri rokok.

.

Penggunaan rasa yang menarik bagi kaum muda dalam rokok, seperti ceri, permen karet dan permen lainnya, terbukti mendorong kaum muda akan meremehkan risiko kesehatan dan mulai merokok. Desain produk yang ramping, menarik, dan mudah dibawa, merupakan strategi pemasaran yang hebat. Juga mengubah citra produknya, misalnya dengan memperkenalkan rokok filter, rokok ringan dengan sebutan “light” dan “mild” sebagai alternatif untuk berhenti, pada hal semuanya justru mengurangi persepsi risiko dan bahaya rokok, bahkan merusak kebijakan pengendalian tembakau yang efektif. Selain itu, juga promosi produk rokok sebagai “pembersih” alternatif dengan tidak adanya bukti obyektif yang mendukung klaim ini, bahkan menjadi sponsor bagi selebriti atau influencer di media sosial seperti instagram, juga even acara massal, adalah taktik jitu yang harus dikenali.

.

Pemasaran di gerai penjualan yang sering dikunjungi oleh anak, termasuk penempatan dekat rak permen, makanan ringan atau minuman bersoda, dengan memberikan bonus bagi vendor untuk memastikan rokok ditampilkan di dekat tempat yang sering dikunjungi oleh kaum muda, termasuk menyediakan bahan pemasaran dan etalase untuk pengecer. Juga penjualan rokok eceran per batang di dekat sekolah, yang membuatnya murah dan mudah bagi anak sekolah untuk membelinya. Ada lagi pemasaran rokok secara tidak langsung dalam sebuah film, acara TV, dan acara streaming online. Dan yang paling hebat adalah proses litigasi untuk melemahkan semua jenis peraturan negara tentang pengendalian tembakau termasuk label peringatan bahaya rokok, presentasi di titik penjualan, dan peraturan yang membatasi akses dan pemasaran untuk anak, khususnya ketentuan untuk melarang penjualan dan iklan rokok di dekat sekolah.

.

Momentum Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau ‘World No Tobacco Day’ pada hari Minggu, 31 Mei 2020 mengingatkan kita akan ada 1,3 miliar perokok di seluruh dunia. Jumlah itu bahkan akan lebih besar jika tembakau tidak membunuh setengah dari penggunanya. Setiap empat detik, tembakau merenggut sebuah kehidupan manusia, apalagi pada saat pandemi COVID-19. 

Sudahkah di sekitar kita tanpa tembakau ?

Bergaya di dekat sebuah bis listrik, TransLink Line 77 dari Nanaimo Stn ke NB Granville St di pusat kota Vancouver, Kanada. yang mengkampanyekan kebijaksanaan penggunaan obat antibiotika di sisi kiri dan pembatasan rokok pada area publik di sisi kanan badan bis. Kami mengunjunginya pada hari Sabtu pagi, 20 Agustus 2016 yang cerah

Sekian

Yogyakarta, 27 Mei 2020

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor di FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.