2019 Sepak Bola Sehat

Hasil gambar untuk fifa dan who

SEPAK  BOLA  SEHAT

fx. wikan indrarto*)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan pengatur sepak bola dunia (FIFA), pada hari Jumat, 4 Oktober 2019 menyepakati kolaborasi empat tahun untuk mempromosikan gaya hidup sehat melalui sepakbola secara global. Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Presiden FIFA Gianni Infantino menandatangani nota kesepahaman di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss. Apa yang perlu disadari?

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/06/18/2018-sepak-bola-sehat/

.

Separuh populasi dunia menyaksikan Piala Dunia FIFA 2018 di Russia. Hal ini berarti ada potensi besar untuk menjangkau miliaran orang di seluruh dunia, dengan informasi untuk membantu mereka menjalani hidup yang lebih sehat. Sepak bola adalah bahasa universal yang unik yang dapat digunakan untuk mendukung inisiatif kesehatan dan mempromosikan gaya hidup sehat di seluruh dunia.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/05/28/2015-rio-de-janeiro/

.

Perjanjian WHO dan FIFA tersebut mencakup 4 bidang kolaborasi utama. Pertama, advokasi untuk mempromosikan gaya hidup sehat melalui sepakbola. WHO dan FIFA akan berkolaborasi untuk mengirimkan pesan kesehatan kepada semua orang di seluruh dunia, melalui berbagai acara FIFA. Hal ini termasuk menerapkan kampanye pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan sepak bola, promosi aktivitas fisik, pengurangan perilaku banyak duduk (sedentary behaviour), dan edukasi publik tentang risiko dan bahaya merokok dan perokok pasif.

.

Bentuk kegiatan lainnya adalah penyelarasan kebijakan umum untuk memastikan adanya lingkungan bebas rokok, di semua acara sepak bola yang diselenggarakan FIFA. Juga untuk mendorong federasi sepak bola nasional di manapun, untuk mengadopsi kebijakan bebas rokok, termasuk di dalam stadion sepak bola. Selain itu, juga untuk memungkinkan WHO hak untuk memberikan saran teknis kepada FIFA, tentang masalah kesehatan olah raga.

.

Melakukan kampanye pendidikan publik tentang kesadaran bagaimana sepakbola dapat meningkatkan derajad kesehatan, dengan mengirimkan pesan kesehatan pada acara seremonial dan melalui media massa atau media sosial. Juga mengembangkan dan memberikan produk komunikasi yang mempromosikan kesehatan melalui sepakbola dalam turnamen FIFA, termasuk sepak bola pria, wanita, dan pemuda.

.

Kedua, penyelarasan kebijakan lingkungan yang bebas rokok. Dalam hal ini termasuk di dalam stadion sepak bola pada acara FIFA, sesuai ketentuan Kebijakan Bebas Tembakau (The Tobacco Free Policy for FIFA Events). Mendorong federasi sepak bola nasional untuk mengadopsi kebijakan bebas tembakau, termasuk dengan menghormati hak para penonton di dalam stadion. WHO dan FIFA telah bekerja sama untuk melarang peran serta industri rokok pada semua turnamen sepak bola, termasuk Piala Dunia FIFA 2018 yang diselenggarakan di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli 2018.

.

Selain itu, WHO juga diberikan hak untuk memberi saran teknis kepada FIFA, meskipun tidak mengikat, mengenai risiko dan implementasi kebijakan kesehatan. Dalam hal ini kebijakan yang berkaitan dengan tembakau, alkohol, promosi aktivitas fisik, diet sehat, keamanan makanan, dan pertemuan massal. Selain itu, juga keamanan aspek kesehatan terkait risiko, bahaya, dan darurat kesehatan masyarakat, karena perjalanan dan perdagangan internasional, dan kemunculan kembali ancaman penyakit internasional, sesuai dengan ‘the International Health Regulations’ (2005).

.

Ketiga, memperkuat warisan kesehatan (the health legacy) pada semua  acara FIFA. Hal ini meliputi mengembangkan dan mengarusutamakan perencanaan, implementasi dan evaluasi warisan kesehatan ke dalam turnamen FIFA, berkolaborasi dengan negara tuan rumah acara. Juga mengembangkan alat untuk mengevaluasi, bagaimana turnamen FIFA mampu mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan, bagi semua penonton dan penyelenggaraan turnamen sepak bola. Selain itu, juga mendorong pembangunan kapasitas nasional bidang kesehatan di negara tuan rumah penyelenggara acara FIFA, berupa pelatihan kesehatan karena adanya pertemuan penonton massal internasional, misalnya wabah penyakit, keamanan makanan dan minuman, termasuk di dalam stadion sepakbola.

.

Keempat, kolaborasi pada program promosi pendidikan kesehatan, mempromosikan aktivitas fisik, dan mengurangi ketidaksetaraan peluang. Dalam hal ini mendukung implementasi rekomendasi dari Rencana Aksi Global WHO untuk Aktivitas Fisik (GAPPA), termasuk meningkatkan peluang sehat dengan asosiasi pemain dan pelatih sepak bola, untuk meningkatkan partisipasi dalam aktivitas fisik melalui sepak bola. Selain itu, juga mendukung pemain sepak bola profesional dalam mempromosikan pesan kesehatan, termasuk melalui media sosial.

.

Momentum kerjasama WHO dan FIFA 2019 mengingatkan kita semua untuk tidak sekedar menggemari sepak bola, tetapi juga untuk menciptakan kehidupan yang lebih sehat dan aktif.

Sudahkah Anda terlibat membantu?

Sekian

Yogyakarta, 5 Oktober 2019

*) penggemar tim sepakbola Brasil, dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161

Chrennai, Tamil Nadu, India Selatan
 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.