2020 Solid Lawan COVID-19

Image result for covid 19 jawa timur

SOLID  LAWAN  COVID-19

fx. wikan indrarto*)

Gelombang pandemi COVID-19 yang dimulai dari Wuhan, Cina akhirnya masuk juga ke Indonesia tercinta. Pelajaran penting yang kita peroleh dari strategi penanganan di Wuhan, Cina, layak kita tiru. Kuncinya adalah tetap solid melawan COVID-19. Bagaimana sebaiknya?

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2020/02/07/2020-melawan-coronavirus-baru/

.

Solid artinya bersatu dalam sebuah kebersamaan, dalam pemikiran, sikap dan tindakan. Bersatu menggambarkan kepatuhan akan sistem komando dari atasan atau pimpinan. Usulan perbaikan atas sebuah kebijakan tetap diterima, tetapi kepatuhan melaksanakan kebijakan tetap yang utama. Kebersamaan adalah mewujudkan persaudaraan sebagai sesama manusia, dengan saling membantu, menguatkan dan mendampingi. Semuanya harus sudah terwujud dalam benak, nyata dalam pendapat dan terlihat dalam aksi.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2020/01/17/2020-corona-virus-baru/

.

Kepatuhan akan sistem komando seharunya mengakui bahwa Pemerintah RS telah menunjuk Letnan Jenderal TNI Doni Monardo sebagai Ketua Pelaksana Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019. Perwira tinggi TNI-AD dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini, dengan tegas meminta agar semua pihak menghentikan perdebatan terkait teori, apalagi aspek politik dan SARA, dalam menyelesaikan wabah COVID-19 di Indonesia. Justru solusi saat ini dalam penanganan COVID-19 adalah kita bersatu, bukan berdebat, dan yang paling penting adalah membuat masyarakat paham, apa ancaman yang sedang dihadapi bersama.

.

Demikian juga terkait keputusan Presiden Joko Widodo, yang pada akhirnya memutuskan metode tes acak dan massal sebagai metode untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Keputusan itu disampaikan Presiden pada Kamis, 19 Maret 2020. Keputusan ini sekaligus menjawab desakan dari publik tentang perlunya pemerintah mengambil kebijakan yang ‘clear,’ terkait upaya menghentikan penyebaran COVID-19. Opsi tes secara massal yang akhirnya diambil, bersama opsi lain seperti ‘lockdown’, menjadi bahan perbincangan dan perdebatan publik yang melelahkan, tetapi kurang bermanfaat, selama beberapa hari terakhir.

.

Kebersamaan yang harus kita wujudkan berarti mengikuti juga arahan ‘Social Distancing,’ yang menjadi kunci penghentian penyebaran COVID-19. Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Prof. Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD menjelaskan bahwa cara penularan virus corona adalah dengan kontak langsung antar manusia. Tak cukup hanya ‘Social Distancing’ itu, masyarakat juga dianjurkan menjalani Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mencuci tangan dengan baik dan benar harus sering dilakukan, misalnya menggunakan hand sanitizer harus yang mengandung alkohol, agar dapat membunuh virus. Selain itu, masyarakat yang harus tetap melakukan aktivitas sosial disarankan menghindari tempat ramai dan menggunakan masker. Terapkan juga etika batuk menggunakan lengan, sehingga virus tidak menyebar. Juga mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, istirahat cukup, dan lakukan olahraga yang tidak berkumpul atau berbagi alat olahraga.

.

Hal yang lebih penting adalah agar pemerintah dan warga masyarakat, sebaiknya lebih fokus terhadap orang-orang yang tidak terinfeksi COVID-19, karena, jumlah orang sehat di Indonesia saat ini jauh lebih banyak daripada yang sudah positif COVID-19. Kita pastikan orang sehat tidak jatuh sakit.  Kalau terjadi gangguan kesehatan diharapkan segera datang ke fasilitas kesehatan.

.

Kebersamaan antar kita adalah mewujudkan persaudaraan sebagai sesama manusia. Harus diingat bahwa dengan berebut, pasti akan kurang, tetapi dengan berbagi, pasti akan cukup. Sembako, obat dan alat kesehatan, seperti masker, Alat Pelindung Diri (APD) dan hand sanitizer, tentu menjadi komponen yang paling dicari banyak orang secara serentak. Selain itu, tagar para dokter dan petugas RS yang berjanji bahwa ‘kami tetap di RS untuk melayani Anda dan mohon Anda tetap tinggal di rumah saja untuk membantu kami’, adalah niat baik yang direspon juga dengan sangat baik oleh masyarakat luas.

.

Pemberian dukungan bagi para dokter dan petugas RS, yang tentu saja menjadi sangat kelelahan dalam merawat pasien COVID-19, dapat diberikan oleh semua warga masyarakat. Selain dengan tetap tinggal di rumah, juga dengan kebijakan insentif anggaran. Untuk membantu sesama warga masyarakat, kita semua dapat meniru warga Wuhan, Cina, yang mengumpulkan dan mengirimkan bahan makanan, pakaian dan dana, untuk membantu para petugas kesehatan, keamanan, dan warga masyarakat yang kurang mampu. Dompet amal untuk bencana non alam COVID-19 dari semua lapisan masyarakat, rasanya harus segera dibuka, untuk menampung donasi dari berbagai pihak, sebagaimana telah sering dilakukan saat ada bencana alam di tanah air.

.

Apalagi kalau PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau bahkan positif COVID-19 adalah pencari nafkah utama dalam keluarga, tentu saja sangat memberatkan, karena harus diisolasi dan tidak mungkin mencari nafkah dan tidak digaji. Dompet amal bencana non alam tentu dapat bergerak membantu, sebagaimana telah dilakukan oleh Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (GRAISENA), yang akan menanggung semua biaya kebutuhan dasar keluarganya untuk sementara waktu.

.

Mari kita solid bersatu melawan COVID-19, dalam persaudaraan sebagai sesama manusia, dengan saling membantu, menguatkan dan mendampingi.

Sudahkah kita siap?

Sekian

Wajah anak-anak di pinggir jalan utama menuju Chennai, Tamil Nadu, India selatan

Yogyakarta, 19 Maret 2020

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.