2019 Hari Kesehatan Dunia

Hasil gambar untuk world health day

HARI KESEHATAN DUNIA

fx. wikan indrarto*)

Minggu, 7 April 2019 adalah hari lahir WHO dan diperingati sebagai Hari Kesehatan Dunia (World Health Day), yang mengangkat tema cakupan kesehatan semesta atau ‘Universal Health Couevrage’ (UHC), yang merupakan tujuan nomor satu WHO. Kunci untuk mencapainya adalah memastikan bahwa setiap orang dapat memperoleh layanan kesehatan yang mereka butuhkan, pada saat yang tepat, di dekat komunitasnya (in the heart of the community). Apa yang harus dipahami?

.

Meskipun kemajuan sedang terjadi di berbagai negara di semua wilayah di dunia, tetapi jutaan orang masih tidak memiliki akses sama sekali kepada layanan kesehatan. Jutaan orang masih terpaksa memilih antara mendapatkan perawatan kesehatan atau pengeluaran sehari-hari lainnya seperti makanan, pakaian, dan bahkan rumah.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/01/09/2019-biaya-uhc/

.

Kampanye Hari Kesehatan Dunia Minggu, 7 April 2019 ini bertujuan untuk membantu orang lebih memahami apa arti UHC, bentuk layanan dan dukungan apa yang harus tersedia dan di mana disediakan. Petugas kesehatan akan memiliki peran penting dalam kampanye, membantu pengambil keputusan bidang kesehatan untuk mengenali apa yang dibutuhkan orang dalam hal perawatan, khususnya di tingkat perawatan primer. Kampanye ini juga menghadirkan kesempatan bagi para pengambil kebijakan di pemerintahan untuk berkomitmen mengambil tindakan, dalam mengatasi kesenjangan UHC di setiap negara, serta untuk menyoroti kemajuan yang telah dibuat.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/08/30/2018-menuju-uhc-2/

.

Laporan Statistik Kesehatan Dunia (the World Health Statistics Report) 2019 memberikan informasi tentang tren kesehatan bayi baru lahir dan anak, penyakit tidak menular, kesehatan mental dan risiko lingkungan, dan juga data tentang UHC dan sistem kesehatan. Setidaknya setengah dari populasi dunia masih belum mampu memenuhi kebutuhan akan layanan kesehatan esensial. Sekitar 100 juta orang masih jatuh ke dalam “kemiskinan ekstrim,” yaitu hidup dengan hanya 1,90 USD atau kurang sehari, karena mereka harus membayar sendiri, biaya layanan dan perawatan kesehatan. Lebih dari 800 juta orang, atau hampir 12% dari populasi dunia, masih menghabiskan setidaknya 10% dari anggaran rumah tangga mereka, untuk membayar biaya perawatan kesehatan.

.

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/07/04/2018-menuju-uhc/

Untunglah semua Negara Anggota PBB, termasuk Indonesia, telah sepakat untuk mencapai UHC pada tahun 2030, sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. UHC berarti bahwa semua warga masyarakat dapat menerima layanan kesehatan yang mereka butuhkan, tanpa mengalami kesulitan keuangan. Ini mencakup spektrum penuh dari layanan kesehatan yang esensial dan berkualitas, dari promosi kesehatan hingga pencegahan, pengobatan, rehabilitasi, dan terapi paliatif.

.

UHC memungkinkan setiap orang untuk mengakses layanan yang mengatasi penyebab penyakit dan kematian yang paling signifikan, dan memastikan bahwa kualitas layanan tersebut cukup baik, untuk meningkatkan derajad kesehatan orang yang menerimanya. Melindungi orang dari konsekuensi keuangan dengan membayar layanan kesehatan dari kantong mereka sendiri, akan mengurangi risiko orang akan jatuh ke dalam kemiskinan, karena beban penyakit yang tak terduga, yang mengharuskan mereka untuk menggunakan tabungan hidup mereka, menjual aset, atau berhutang, sehingga menghancurkan masa depan mereka dan seringkali juga anak-anak mereka.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/06/13/2018-uhc-di-indonesia/

Mencapai UHC adalah salah satu target yang ditetapkan oleh semua bangsa di dunia, ketika mengadopsi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2015. Negara-negara yang mengalami kemajuan menuju UHC, akan membuat kemajuan menuju target terkait kesehatan lainnya, dan menuju tujuan lainnya. Kesehatan yang baik memungkinkan anak untuk belajar dan orang dewasa untuk bekerja yang menghasilkan, membantu orang keluar dari kemiskinan, dan memberikan dasar bagi perkembangan ekonomi jangka panjang.

.

Ada banyak hal yang tidak termasuk dalam ruang lingkup UHC, karena UHC tidak berarti cakupan gratis untuk semua intervensi kesehatan yang mungkin, terlepas dari biayanya, karena tidak ada negara yang dapat menyediakan semua layanan gratis secara berkelanjutan. UHC bukan hanya tentang pembiayaan kesehatan. Ini mencakup semua komponen sistem kesehatan: sistem pemberian layanan kesehatan, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan dan jaringan komunikasi, teknologi kesehatan, sistem informasi, mekanisme jaminan kualitas, dan tata kelola bahkan perundang-undangan.

.

UHC tidak hanya tentang memastikan paket minimum layanan kesehatan, tetapi juga tentang memastikan perluasan cakupan layanan kesehatan dan perlindungan keuangan secara progresif, karena semakin banyak sumber daya yang tersedia. UHC tidak hanya tentang layanan perawatan individu, tetapi juga mencakup layanan berbasis populasi seperti kampanye kesehatan masyarakat, menambahkan fluoride ke dalam air minum, mengendalikan tempat pengembangbiakan nyamuk pembawa penyakit, dan lain sebagainya.

.

UHC sebenarnya lebih dari sekadar bidang kesehatan, karena terwujudnya UHC berarti terjadinya langkah menuju kesetaraan, prioritas pembangunan, inklusi sosial dan kohesi. Banyak negara sudah membuat kemajuan menuju UHC. Semua negara dapat mengambil tindakan untuk bergerak lebih cepat mewujudkannya, atau untuk mempertahankan keuntungan yang telah terjadi. Di banyak negara terjadi kondisi yang dirasakan semakin sulit, untuk memenuhi kebutuhan kesehatan populasi yang terus bertambah dan meningkatnya biaya layanan kesehatan.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/08/16/2018-fhc-menuju-uhc/

Mewujudkan UHC membutuhkan penguatan sistem kesehatan di semua negara, dengan struktur pembiayaan yang kuat adalah kunci utama. Ketika orang harus membayar sebagian besar biaya layanan kesehatan dari kantong mereka sendiri, orang miskin seringkali tidak dapat memperoleh banyak layanan yang mereka butuhkan, dan bahkan orang kaya dapat jatuh miskin jika terjadi masalah yang parah atau lama. ‘Pooling fund’ dari sumber pendanaan wajib (seperti kontribusi asuransi wajib), dapat memperkecil dan menyebarkan risiko keuangan atas penyakit kepada seluruh populasi.

.

Meningkatkan cakupan layanan kesehatan dan luaran pengelolaan tergantung kepada ketersediaan, aksesibilitas, dan kapasitas petugas kesehatan, untuk memberikan perawatan terpadu yang berpusat pada pasien. Investasi dalam penyediaan layanan kesehatan primer yang berkualitas, akan menjadi landasan untuk mencapai UHC di seluruh dunia. Berinvestasi dalam penciptaan petugas kesehatan profesional pada layanan primer, adalah cara yang paling hemat biaya untuk memastikan akses ke perawatan kesehatan esensial yang akan meningkat. Tata pemerintahan yang baik, sistem pengadaan dan pasokan obat dan teknologi kesehatan yang baik, dan sistem informasi kesehatan yang berfungsi dengan baik, adalah elemen penting lainnya.

.

Layanan kesehatan primer yang komprehensif berdasarkan pada tiga komponen. Pertama, memastikan bahwa masalah kesehatan masyarakat ditangani melalui layanan protektif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif yang komprehensif, selama masa hidup warga masyarakat, memprioritaskan secara strategis fungsi sistem utama yang ditujukan pada individu, keluarga, dan populasi, sebagai elemen utama dari penyampaian layanan terpadu di semua tingkatan perawatan. Kedua, secara sistematis menangani faktor risiko gangguan kesehatan yang lebih luas, termasuk dalam bidang sosial, ekonomi, lingkungan, dan perilaku masyarakat, melalui kebijakan publik dan tindakan di semua sektor. Ketiga, memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan mereka, sebagai pendukung kebijakan yang mempromosikan dan melindungi kesehatan dan kesejahteraan oleh petugas layanan kesehatan dan sosial melalui partisipasi mereka, dan sebagai pengasuh mandiri dan pemberi perawatan kepada orang lain.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/02/26/2019-iur-biaya/

.

Momentum Hari Kesehatan Dunia (World Health Day) yang mengangkat tema ‘Universal Health Couevrage’ (UHC), menekankan bahwa layanan kesehatan primer adalah cara yang paling efisien dan hemat biaya untuk mencapai UHC di seluruh dunia. Di Indonesia, UHC akan dicapai melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


Sudahkah kita bertindak bijak?

Sekian

Yogyakarta, 21 Februari 2019

*) Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.