2019 Hari Ginjal Sedunia

Hasil gambar untuk hari ginjal sedunia 2019

HARI GINJAL SEDUNIA 2019

fx. wikan indrarto*)

Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day) jatuh pada Kamis ke-2 setiap bulan Maret. Tahun ini hari ginjal sedunia dirayakan pada hari Kamis, 14 Maret 2019 dan tema yang diambil adalah Kesehatan Ginjal Untuk Siapa Saja Di Manapun (Kidney Health for Everyone and Everywhere). Apa yang harus dilakukan?

Hasil gambar untuk hari ginjal sedunia 2019

Kampanye ini ditujukan dapat menjadi wadah untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat pada umumnya, dan kesehatan ginjal masyarakat yang lebih baik pada khususnya. Selain itu, juga melakukan kegiatan pencegahan penyakit ginjal yang terjangkau, termasuk pada bayi dan anak. Kesehatan ginjal pada bayi dapat dipantau melalui warna air kemih atau urine yang tak lazim. Warna urine bayi merah muda, merah atau cokelat tua, dapat disebabkan karena kelainan darah seperti anemia hemolitik, jejas pada ginjal atau saluran kemih, makanan seperti buah beri, buah bit, atau obat seperti rifampicin, desferioksamin, fenoftalein, dan infeksi saluran kemih.

Gambar terkait

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada ginjal dan saluran kemih, salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak selain infeksi saluran napas atas dan diare. ISK perlu mendapat perhatian karena ISK merupakan penyakit yang sering menyebabkan gagal ginjal pada anak yang mengakibatkan anak memerlukan tindakan cuci darah (dialisis) dan cangkok ginjal (transplantasi ginjal). 

Hasil gambar untuk hari ginjal sedunia 2019

Selain itu, ISK dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan dan komplikasi, seperti demam, nyeri pinggang, nyeri ketika berkemih, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan infeksi di seluruh tubuh (sepsis) yang menyebabkan kematian. ISK yang terjadi pada perempuan ketika masih anak-anak dapat menimbulkan komplikasi kelak pada saat mereka menjadi ibu hamil. Oleh karena itu, ISK pada anak memerlukan tata laksana yang optimal. ISK paling sering disebabkan bakteri ‘Escherichia coli’ (E. coli) yaitu sekitar 60-80 persen. Kuman ini berasal dari saluran cerna. Selain kuman E. coli, ISK dapat disebabkan kuman lain, seperti Klebsiela, Proteus, Enterokokus, Enterobakter, dan berbagai kuman lainnya.

Pada bayi usia satu bulan sampai satu tahun, gejala klinis dapat berupa demam, penurunan berat badan, gagal tumbuh, nafsu makan berkurang, cengeng, tampak kuning, kolik, muntah, dan diare. Pada anak lebih besar, gejala penyakit biasanya lebih khas, berupa gejala lokalsaluran kemih, seperti nyeri ketika berkemih, anyang-anyangan, ‘ngompol’, air kemih keruh, dan nyeri pinggang. Selain itu, dapat dijumpai mual, muntah, diare, demam tinggi disertai menggigil, yang kadang-kadang sampai kejang.

Gambar terkait

Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia termasuk di negara kita, yang juga dapat mengenai anak. Seorang anak dikatakan menderita PGK bila didapatkan salah satu kriteria yaitu kerusakan ginjal berlangsung selama 3 bulan atau lebih, berupa kelainan struktur atau fungsi dengan atau tanpa penurunan fungsi yang diukur melalui laju filtrasi glomerulus (LFG), dapat berbentuk adanya kelainan dalam komposisi urin atau adanya kelainan dari hasil pencitraan atau dari biopsi ginjal. Kriteria lainnya, yaitu terdapat penurunan LFG <60 mL/menit/1,73 m2  selama 3 bulan atau lebih, dengan atau tanpa gejala kerusakan ginjal yang telah disebutkan.

Hasil gambar untuk penyakit ginjal kronik adalah

Penyebab PGK pada balita paling sering adalah kelainan bawaan, misalnya kelainan atau kekurangan dalam pembentukan jaringan ginjal, disertai adanya sumbatan atau tanpa sumbatan. Sedangkan pada usia 5 tahun ke atas sering disebabkan oleh penyakit yang diturunkan, misalnya penyakit ginjal polikistik atau penyakit yang didapat, misalnya glomerulonefritis kronis. Orangtua ataupun masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan primer PGK yaitu dengan cara mencegah pemaparan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit ginjal, misalnya strategi untuk mengurangi pemaparan terhadap infeksi pada saat kehamilan, pencegahan penyakit ginjal yang diturunkan dengan cara konseling genetik, pencegahan obesitas, deteksi awal dan penanganan hipertensi dan kencing manis. Pencegahan sekunder dilakukan bekerja sama antara dokter dan keluarga, dalam upaya pencegahan terjadinya progresifitas kerusakan ginjal dari PGK stadium 1-5 dengan melakukan penanganan yang tepat pada setiap tahap PGK. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada penundaan komplikasi jangka panjang, disabilitas atau kecacatan akibat PGK dengan cara pemasangan dialisis atau transplantasi ginjal.  

Hasil gambar untuk penyakit ginjal kronik adalah

Selain berbagai penyakit di atas, anak dapat juga mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, apabila kesehatan ginjalnya terganggu.  Secara umum, kejadian hipertensi pada anak berkisar 1-2%. Peningkatan angka kejadian hipertensi pada anak dan remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain peningkatan kejadian obesitas atau kegemukan dan perubahan gaya hidup, seperti anak kurang beraktivitas, terlalu banyak bermain gadget atau menonton televisi, asupan makanan yang tinggi kalori, tinggi garam, serta minuman yang mengandung alkohol dan kafein, kebiasaan merokok, stres mental, dan kurang tidur. Anak derngan hipertensi mempunyai risiko hampir 4 kali lebih besar untuk menderita hipertensi pada masa dewasa dibandingkan anak normal. Hipetensi pada anak memberikan dampak pada kesehatan kardiovaskular pada masa dewasa, karena pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) telah berlangsung sejak masa anak.

Hasil gambar untuk hipertensi

Batasan tekanan darah normal pada anak, berbeda-beda untuk setiap kelompok umur, jenis kelamin, dan tinggi badan anak. Hal ini berbeda dengan dewasa yang menggunakan satu batasan tekanan darah normal untuk semua umur, jenis kelamin, dan ukuran tubuh. Di samping itu, tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, stres (misalnya anak menangis), dan rangsangan yang lain. Oleh karena itu pengukuran tekanan darah memerlukan kondisi anak yang tenang, dilakukan di dalam ruang yang menyenangkan anak, setelah anak beristirahat sejenak.

Hasil gambar untuk hipertensi

Pada anak kecil dan pra-remaja sebagian besar merupakan hipertensi yang disebabkan oleh penyakit primer. Penyakit ginjal dan pembuluh darah ginjal merupakan penyebab tersering, contohnya seperti peradangan ginjal, infeksi ginjal kronik, penyumbatan aliran urin, batu ginjal, kelainan kongenital saluran kemih, penyempitan pembuluh darah ginjal, dan sebagainya. Hipertensi primer atau esensial lebih sering ditemukan pada remaja, meliputi 85-90% kasus. Hipertensi primer sangat jarang ditemukan pada anak berusia kurang dari 10 tahun. Faktor risiko yang dikaitkan dengan terjadinya hipertensi esensial adalah riwayat hipertensi dalam keluarga dan kegemukan atau obesitas.

Gambar terkait

Momentum Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day) Kamis, 14 Maret 2019 dengan tema Kesehatan Ginjal untuk siapa saja di manapun, juga dirancang untuk bayi dan anak. Idealnya setiap anak yang berusia 3 tahun atau lebih menjalani pemeriksaan tekanan darah, setidaknya setahun sekali, dengan pengukuran berat dan tinggi badan secara reguler. Selain itu, juga dilakukan berbagai tindakan pencegah dan perbaikan gaya hidup yang terjangkau, demi kesehatan ginjal anak.

Sudahkah kita beetindak?

Sekian

Yogyakarta, 4 Maret 2019

*) Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, dokter spesialis anak, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161,

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.